22 Agustus 2008

Definisi Konsentrasi

. 22 Agustus 2008

Definisi konsentrasi adalah Pemusatan diri terhadap suatu tujuan.
Sesuatu yang nampak sangat sederhana bukan? Namun ada baiknya kita bedah definisi diatas satu demi satu agar lebih jelas maksudnya.

Dari definisi diatas, jelas aktivitas utama dari konsentrasi adalah : Pemusatan, mengumpulkan menjadi satu, membawa ke satu titik semua hal yang masih tercerai berai.
Nah, apa yang mau dipusatkan? Apa yang mau dikumpulkan menjadi ke satu titik (fokus)?
Yang hendak kita pusatkan atau kita kumpulkan menjadi ke satu titik fokus adalah : Diri.

Beberapa hal berikut ini adalah anatomi dari yang kita sebut sebagai Diri. Silahkan baca dan simak dengan perlahan, santai dan coba pahami.

Elemen diri :

01. Panca Indera : Penciuman, rabaan, perasa lidah, penglihatan, pendengaran.

02. Intelegensia : - daya ingat (memori),
- daya fikir(problem solving),
- daya hitung (digital),
- daya imajinasi (proyeksi pencitraan subyek dan obyek),
- daya paham (kemampuan memahami sistematika kerja suatu persoalan, mesin, alat dll.)

03. Emosi : 01. Library of emotional :
Kelengkapan pengalaman emosi : marah, sedih, gembira, kecewa, takut, cemburu, sombong, rendah hati, sabar dll.
02. Control of Emotional :
kemampuan mengendalikan emosi dalam suatu kondisi yang menantang.
03. Managing of Emotional :
kemampuan mengelola kelengkapan emosi menjadi suatu kehendak mencipta, baik karya yang berhubungan dengan peradaban : dasi, sepeda motor, rumah. Maupun yang berkaitan dengan kebudayaan : Musik, lukisan, sastra dll.

04. Skill : Kemampuan diri yang berkaitan dengan ketrampilan mengoperasikan, menjalankan, memainkan sebuah alat dalam rangka mencapai suatu tujuan.

05. Spiritual : Kemampuan diri untuk memahami, mematuhi dan menjalankan sebuah konsep keyakinan, ketuhanan, sering disebut proses supralogika atau extra rasional karena sering berlawanan dengan kaidah-kaidah logika dan hukum rasional.

Konsentrasi sangat berkaitan dengan faktor entity (eksistensi suatu materi) dan faktor space (ruang dimana suatu entity berkonsentrasi).

Contoh Faktor Entity adalah : Diri Manusia, obyek Material yang dijadikan tujuan konsentrasi (Nyala api sebuah lilin dll), serta Obyek Non Material yang dijadikan tujuan konsentrasi (Problem, peristiwa yang tak dipahami dll.)

Contoh Faktor Space adalah : Ruang wujud tempat dimana konsentrasi dilakukan (ruang kelas, kamar, tempat ibadah, hutan, padang ilalang dll.)
Ruang jiwa (ruang rasa dan ruang fikir) sering berhubungan dengan keluasan wawasan, cakrawala pemikiran seseorang, dan kelapangan jiwa seseorang memahami dan menerima sesuatu peristiwa dalam hidup.

Catatan khusus:
Ruang, waktu dan energi adalah bukan konsep materiil, melainkan konsep ruhani/spiritual. Tembok persegi empat, batubata, semen,kayu yang mengitari sebuah kamar apabila dihancurkan, apakah ruangnya ikut hancur dan hilang? Yang hancur adalah materinya bukan ruangnya.
Demikian pula dengan arloji dan jam dinding dimusnahkan apakah waktu berhenti berjalan?
Apakah energi dapat dilihat? Yang bisa dilihat adalah bekas energi, misal bekas pukulan besi pada tembok, biru lebam di wajah bekas tamparan.

Keberhasilan aktivitas konsentrasi sangat bergantung dengan hal-hal diatas. Setiap diri akan mengalami proses yang berbeda dalam melakukan konsentrasi terhadap suatu obyek yang sama. Dan setiap diri akan mempunyai hasil yang beragam.

Konsentrasi adalah bukan aktivitas sekali jadi. Konsentrasi adalah kegiatan yang harus dilakukan berulang kali dan akan menjadi semakin baik apabila dilakukan secara rutin setiap hari atau setiap melakukan suatu aktivitas.
Kemampuan konsentrasi akan berkurang seiring jarangnya aktivitas tersebut dilakukan. Hasil konsentrasi akan memburuk dan harus mengulang proses melatih konsentrasi dari awal.

Yang jarang disadari adalah bahwa Konsentrasi adalah dasar magnetisme bahkan gerbang awal menuju dunia spiritual yang tak berbatas, menuju sebuah dunia yang sangat aneka ragam menawarkan kemungkinan dan peluang.
Melalui medium konsentrasi, kita bisa melakukan self healing (penyembuhan diri sendiri), mahir memecahkan masalah pribadi dan masalah lingkungan, menghasilkan karya cipta yang fenomenal, mencapai ketenangan tanpa bergantung pada hal-hal diluar diri. Pengendalian aneka ragam emosi secara mandiri, bahkan lewat konsentrasi seorang manusia bisa menemukan dan meyakini kembali potensi fitrah-nya secara lebih bertanggung jawab. ***

3 komentar:

Pencari Kebenaran mengatakan...

ada nda pak, instrumen untuk mengukur tingkat konsentrasi kita saat belajar

Anonim mengatakan...

saya setuju dgn artikel ini bhw KONSETRASI adalah memeusatkan fikiran dan hati ke 1 (satu) titik atau TUJUAN YG NYATA ADA, bergantung kpd apa kita konstrasikannya, ini berarti mengkonsetrasikan ke sesuatu yg NYATA dpt dijangkau oleh segala pancaindra manusia misalnya konstrasi pada pelajaran, tujuan hidup dan cita2.
bila begitu maknanya dan itu benar, maka saya berpendapat akan menjadi beda dgn kata BERSERAH DIRI spt yg disebut dlm Al Qur'an, krn Allah SWT adalah MAHA BESAR tdk dpt dijangkau oleh pancaindra manusia, berserah diri adalah PASRAH ILAHIROBBI, jadi tdk pada satu titik atau TIDAK ADA TITIK, ini mmg sulit menangkapnya dan latihannyapun (dlm setiap sholat kita)
segala yg 1 (titik) adalah NYATA, dan segala yg nyata adalah ciptaan TUHAN ALLAH SWT, silahkan dikoreksi...

Anonim mengatakan...

Konsetrasi adalah pemusatan fikian kpd satu titik/ fokus/ tujuan berarti ini ada wujud, meskipun berupa TITIK/ tujuah "X"

Sedangkan BERSERAH DIRI, tak ada konsentrasi pada satu titik, tdk konsentrasi fokus pada satu titik/ fokus "TIDAK WUJUD", kata lainnya IKLAS, RIDO atau PASRAH,

Jadi KONSENTRASI lawan katanya adalah BERSERAH DIRI atau PASRAH, pengertian pasrah saat menghadap Allah beda dgn pasrah dlm keadaan bkn/ tdk sedang menghaap Allah ...